Sabtu, 26 April 2014

Legenda Makam Tumenggung di Desa Bakung Temenggungan

Legenda Tumenggung, Makam Tumenggung  di Desa Bakung Temennggungan, Kecamatan Balong Bendo, Kabupaten Sidoarjo

Makam Tumenggung berada di km 39 jalan raya mojokerto surabaya,Makam Tumenggung ini berada di tengah tengah dusun Temenggungan.  Kawasan ini terletak dipinggir jalan raya mojokerto surabaya, disebelah timur makam ada pertigaan jurusan Bocok kecamatan Tarik Kabupaten Sidoarjo. 200 meter dari pertigaan terdapat  pohon kesambi  disinilah orang meyakini bahwa yang babat alas (Nyi Rambi) berada ditempat ini.

Menurut cerita "wong tuwo-tuwo mbiyen" (orang tua-tua dahulu), di dimakam Tumenggung  dan punden tempat yang babat alas (Nyi Rambi) bila ada warga yang akan mengikuti pilihan kepala desa, bagi yang mencalonkan  kepala desa terlebih dulu mohon do’a restu didua  tempat  yang sudah disakralkan ini.

Pembangunan Makam Tumenggung tidak luput dari kiprah sang juru kunci (Abu Ashar) yang pengerjaannya dilaksanakan sendiri, Juru kunci (Abu Ashar) dalam pengerjaan cungkup Makam Tumenggung selalu berhubungan dengan tokoh spiritual dusun setempat dan desa lain

 Sampai sekarang ini pun, Makam Tumenggung Dan punden yang babat alas (Nyi Rambi) tetap dikeramatkan oleh sebagian warga Temenggungan dan sekitarnya.




Sabtu, 02 Maret 2013

SYIIR TANPO WATHON



Syiir Tanpo Wathon

Ngawiti ingsun nglaras syi’iran …                                             
 (Saya mengawali niat dengan menembangkan syi’ir)

Kelawan muji maring Pengeran …
(Dengan memuji kepada Tuhan Yang Maha Esa)

Kang paring rohmat lan kenikmatan …
(Yang telah memberikan rahmat dan kenikmatan)

Rino wengine tanpo pitungan 2X …
(Sepangjang siang dan malam tanpa hitungan 2x)
     
 Duh bolo konco priyo wanito …
(Wahai semua teman pria dan wanita)
      
Ojo mung ngaji syare’at bloko …
(Jangan hanya belajar syari’at saja)
      
Gur pinter ndongeng, nulis lan moco …
(Cuma pandai bicara, menulis dan membaca)
      
Tembe mburine bakal sangsoro 2X …
(Esok hari kamu bakal menyesal & sengsara 2x)

Akeh kang apal Qur’an Haditse …
(Banyak orang  yang hafal Al-Qur’an dan Haditsnya)

Seneng ngafirke marang liyane …
(Tapi suka mengkafirkan [menyalahkan] orang lain)

Kafire dewe dak digatekke …
(Sedangkan kafirnya sendiri tak pernah dihiraukan)

Yen isih kotor ati akale 2X …
(Padahal masih kotor sekali hati dan juga akalnya 2x)
     
 Gampang kabujuk nafsu angkoro …
(Sangat mudah terbujuk nafsu angkara)
      
Ing pepaese gebyare ndunyo …
(Ketika melihat gemerlapnya hiasan dunia)
     
 Iri lan meri sugihe tonggo …
(Suka iri dan dengki terhadap kekayaan tetangga)
      
Mulo atine peteng lan nisto 2X …
(Sehingga hatinya menjadi gelap dan kotor 2x)

Ayo sedulur jo nglaleake …
(Mari saudara jangan pernah melupakan)

Wajibe ngaji sak pranatane …
(Wajibnya ngaji [belajar] lengkap dengan aturannya)

Nggo ngandelake iman tauhide …
(Untuk mempertebal iman & tauhid kita)

Baguse sangu mulyo matine 2X …
(Itulah sebagus2nya bekal &  mulia matinya 2x) 
      
Kang aran sholeh bagus atine …
(Yang disebut orang sholeh adalah bagus hatinya)
      
Kerono mapan seri ngelmune …
(Karena mapan & lengkap seri keilmuannya)
      
Laku thoreqot lan ma’rifate …
(Suka menjalankan ajaran tarekat dan ma’rifat)
     
 Ugo haqeqot manjing rasane 2X …
(Sehingga hakikat meresap rasanya di dalam dada 2x)

Al Qur’an qodim wahyu minulyo …
(Al-Qur’an Qodim adalah wahyu yang mulia)

Tanpo tinulis biso diwoco …
(Tanpa ditulis, tapi bisa dibaca)

Iku wejangan guru waskito …
(Itulah petunjuk guru yang tinggi & sempurna ilmunya)

Den tancepake ing njero dodo 2X …
(Petunjuk Al-Quran itu harus ditancapkan didalam dada 2x)
      
Kumantil ati lan pikiran …
(Sehingga melekat di hati dan juga akal pikiran)
      
Mrasuk ing badan kabeh jeroan …
(Memasuki seluruh badan dan juga hati kita)
     
 Mu’jizat Rosul dadi pedoman …
(Mukjizat Rasul [Al-Qur’an] harus dijadikan pedoman)
     
 Minongko dalan manjinge iman 2 X …
(Karena itu adalah sumber masuknya keimanan 2x)

Kelawan Alloh Kang Moho Suci …
(Kepada Allah Yang Maha Suci)

Kudu rangkulan rino lan wengi …
(Kita harus mendekatkan diri sepanjang siang & malam)

Ditirakati diriyadhohi …
(Beribadah & berdo’alah sungguh-sungguh secara ikhlas)

Dzikir lan suluk jo nganti lali 2X …
(Dzikir dan suluk jangan sampai ditinggalkan 2x)
      
Uripe ayem rumongso aman …
(Hidup kita akan tentram, karena merasa aman)
      
Dununge roso tondo yen iman …
(Itulah perasaan bagi orang-orang yang beriman)
      
Sabar narimo najan pas-pasan …
(Karena sabar menerima meskipun hidupnya pas-pasan)
      
Kabeh tinakdir saking Pengeran 2X …
(Karena semua itu adalah takdir dari Tuhan 2x)

Kelawan konco dulur lan tonggo …
(Kepada teman, saudara dan tetangga)

Kang podho rukun ojo dak siyo …
(Saling rukunlah, jangan menyia-nyiakan & bertengkar)

Iku sunnahe Rosul kang mulyo …
(Itu adalah sunnahnya Rasul yang mulia)

Nabi Muhammad panutan kito 2X …
(Nabi Muhammad adalah suri tauladan kita 2x)
      
Kang anglakoni sakabehane …
(Mari kita lakukan semuanya itu)
      
Alloh kang bakal ngangkat drajate …
(Karena Allah yang akan mengangkat derajatnya)
     
Senajan ashor toto dhohire …
(Meskipun rendah tampilan badannya)
      
Ananging mulyo maqom drajate 2X …(Akan tetapi mulia maqam derajatnya disisi-Nya 2x)

Lamun palastro ing pungkasane …
(Ketika ajal telah sampai di akhir hayatnya)

Ora kesasar roh lan sukmane …
(Tidak akan tersesat roh dan jiwanya)

Den gadang Alloh swargo manggone …
(Dirindukan Allah & surga tempat tinggalnya)

Utuh mayite ugo ulese 2X …
(Tidak akan rusak jasadnya dan  juga kain kafannya 2x)

Padepokan lawe 03 Maret 2013














 [SUPRIADI]

Kamis, 28 Februari 2013

PENYAKIT HATI

Suatu perkara yang bunyinya tiada bergeming dengan lidah melainkan atas apa-apa yang ada didalam hati manusia, penyakit hati merambat dari lingkungan sekitar hingga merasuk kedalam hati, tapi bagaiamana sebuah hati menerjemahkan arti hidup ini. Jika hati itu baik, maka baiklah seluruh badan si pemilik hati itu, sedang jika ia buruk maka buruklah seluruh badan. Niscaya sekalian perkara yang buruk yang ada dalam hatinya itu akan melahirkan virus-virus maksiat yang menyebabkan hati itu lusuh dan menimbulkan penyakit sedang ia akan senantiasa bersuka ria dengan dosa oleh karena penyakit didalam hatinya.

Adapun perkara ini bermula  disebabkan lemahnya keimanan dan ketaqwaannya pada ajaran ALLAH, sedang ia senantiasa terpedaya dengan kesenangan duniawi yang sifatnya hanya sementara. Tenggelamlah ia kedasar laut yang dalam, merapuhkan kemuliaan, kesucian, beserta sekalian perkara kebaikan yang pernah bersemayam didalam hatinya, sehingga merugilah ia dengan sebenar-benar kerugian sedang ia tiada sadar.
Firman ALLAH Ta’ala :

فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ اللّهُ مَرَضاً وَلَهُم عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. Al-Baqarah : 10

Sesungguhnya penyakit hati itu adalah sifat – sifat yang buruk yang ada didalam hatinya, dan sekalian keburukan itu adalah kendali dirinya sehingga ia terombang ambing di derunya gelombang pasang samudera kehidupan dunia yang fana ini.
Dan berikut adalah penyakit hati manusia :

1. Iri
وَلاَ تَتَمَنَّوْاْ مَا فَضَّلَ اللّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ لِّلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبُواْ وَلِلنِّسَاء نَصِيبٌ مِّمَّا اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُواْ اللّهَ مِن فَضْلِهِ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيماً ﴿٣٢
Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian daripada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. An-Nisaa:32

2. Dengki
وَدَّ كَثِيرٌ مِّنْ أَهْلِ الْكِتَابِ لَوْ يَرُدُّونَكُم مِّن بَعْدِ إِيمَانِكُمْ كُفَّاراً حَسَداً مِّنْ عِندِ أَنفُسِهِم مِّن بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمُ الْحَقُّ فَاعْفُواْ وَاصْفَحُواْ حَتَّى يَأْتِيَ اللّهُ بِأَمْرِهِ إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿١٠٩
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma`afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Al-Baqarah:109.
كَانَ النَّاسُ أُمَّةً وَاحِدَةً فَبَعَثَ اللّهُ النَّبِيِّينَ مُبَشِّرِينَ وَمُنذِرِينَ وَأَنزَلَ مَعَهُمُ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيمَا اخْتَلَفُواْ فِيهِ وَمَا اخْتَلَفَ فِيهِ إِلاَّ الَّذِينَ أُوتُوهُ مِن بَعْدِ مَا جَاءتْهُمُ الْبَيِّنَاتُ بَغْياً بَيْنَهُمْ فَهَدَى اللّهُ الَّذِينَ آمَنُواْ لِمَا اخْتَلَفُواْ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَاللّهُ يَهْدِي مَن يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ ﴿٢١٣
Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.  Al-Baqarah: 213

3. Penghasut
adalah ia merupakan sifat yang hendak memecah belah persaudaraan lagi agar timbul bagi kedua belah pihak permusuhan dan kebencian dengan mempengaruhi sekalian keadaan di antara diri yang satu dengan yang lain.

4. Fitnah
  وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ
Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. Al-Baqarah : 217

5. Khianat
يَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ
Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati. Ghafir : 019.

6. Mengeluh
إِنَّ الْإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعاً
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Al – Ma’aarij : 19

7. Pendusta
فَمَنِ افْتَرَىَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ مِن بَعْدِ ذَلِكَ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Maka barangsiapa mengada-adakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim. Ali – Imraan : 094.

8. Cinta Dunia
seorang manusia yang mencintai dunia, niscaya ia akan  melupakan akhirat sedang hatinya berharap-harap jauh dari kematian lagi takut tibanya masa dimana malaikat merenggut nyawanya.
Firman ALLAH Ta’ala :
أُولَـئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُاْ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالآَخِرَةِ فَلاَ يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلاَ هُمْ يُنصَرُونَ
Itulah orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong. Al-Baqarah : 86.

9. Ego
Inilah penyakit hati yang kerap menggerogoti hati manusia yang lebih mementingkan dirinya sendiri dari sekalian perkara manusia yang lain dalam urusan duniawinya.
Dari Abu Hurairah r.a. katanya: “Bersabda Rasulullah SAW: “ Tiga macam orang bukan saja tidak akan mendapat layanan dan ampunan pada hari kiamat kelak, bahkan akan mendapat siksa yang pedih, yaitu seorang yang mempunyai kelebihan air di tengah padang pasir, sedangkan ia tidak mau memberikannya kepada orang yang kehausan, seorang yang menjajakan barang dagangannya sesudah lewat waktu Asar sambil bersumpah dusta bahawa pokoknya sekian-sekian dan dipercayai oleh si pembeli dan seorang lagi yang membai’at pemimpin hanya untuk maksud manfaat keduniaan; apabila kelak maksudnya tercapai, ia patuh dan jika tidak, ia mungkir (berpaling tadah).”
(Muslim)

10. Cuek
Tiadalah ia beroleh arti atas tiap-tiap sesuatu yang ia lihat, dengar atau rasakan dan tidak pulalah ia beroleh hikmah lagi ibrah atas sekalian masa yang ia lalui.

11. Lalai
وَاذْكُر رَّبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعاً وَخِيفَةً وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالآصَالِ وَلاَ تَكُن مِّنَ الْغَافِلِينَ
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. Al-A’raaf : 205

12. Was-was (tergesa-gesa)
إِنَّ الَّذِينَ اتَّقَواْ إِذَا مَسَّهُمْ طَائِفٌ مِّنَ الشَّيْطَانِ تَذَكَّرُواْ فَإِذَا هُم مُّبْصِرُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa bila mereka ditimpa was-was dari syaitan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya. Al-A’raaf : 201.

13. Khilaf
 وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُم بِهِ وَلَكِن مَّا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ وَكَانَ اللَّهُ غَفُوراً رَّحِيماً
Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Al – Ahzaab : 005.

14. Jahil (Tidak berilmu)
وَإِذَا سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ
Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak bermanfaat, mereka berpaling daripadanya dan mereka berkata: “Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, kesejahteraan atas dirimu, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang jahil”. Al-Qashas : 055.

15. Berburuk Sangka
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa. Al – Hujuraat : 12.

16. Bakhil (Pelit)
وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَى
Dan adapun orang-orang yang bakhil dan merasa dirinya cukup. Al-Lail : 008.

17. Berputus Asa
قَالَ وَمَن يَقْنَطُ مِن رَّحْمَةِ رَبِّهِ إِلاَّ الضَّآلُّونَ
Ibrahim berkata: “Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhannya, kecuali orang-orang yang sesat“. Al-Hijr : 056.

18. Pemarah
وَذَا النُّونِ إِذ ذَّهَبَ مُغَاضِباً فَظَنَّ أَن لَّن نَّقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami tidak akan mempersempitnya (menyulitkannya), maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap: “Bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim. Al-Anbiyaa’ : 087.

19. Dendam
وَنَزَعْنَا مَا فِي صُدُورِهِم مِّنْ غِلٍّ إِخْوَاناً عَلَى سُرُرٍ مُّتَقَابِلِينَ
Dan Kami lenyapkan segala rasa dendam yang berada dalam hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara duduk berhadap-hadapan di atas dipan-dipan.  Al – Hijr : 47.

20. Dan Lain Sebagainya
Dan Inilah perkara penyakit yang terlebih tinggi derajat keburukannya bagi manusia yaitu sifat SOMBONG, Sombong adalah sifat makhluk ALLAH yang pertama kali ALLAH jadikan yaitu Iblis yang menyebabkan ia dikeluarkan dari syurga serta dilaknati ALLAH karena kesombongannya hingga hari kiamat. Dan inilah perkara sifat maupun penyakit hati yang kemudharatannya jauh melebihi kemaslahatannya untuk merajut sifat sombong tersebut, seumpama sebatang pohon, yang mana sombong adalah pohonnya sedang akar-akarnya adalah sebagai berikut :

1. ‘Ujub (Membanggakan Diri)
Ujub adalah suatu perkara sifat yang membinasakan karena merasa diri memiliki kelebihan yang menjadikan ia bangga terhadap dirinya sendiri.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :
ثَلاَثٌ مُهْلِكَاتٌ: شُحٌّ مُطَاعٌ وَهُوَيَ مُتَبَعٌ وَإِعْجَابٌ اْلمَرْءِ بِنَفْسِهِ
Tiga perkara yang membinasakan: sifat sukh (rakus dan bakhil) yang ditaati, hawa nafsu yang diikuti, dan ‘ujub seseorang terhadap dirinya.” [Silsilah Shahihah, no. 1802]

2. Merendahkan Orang Lain.
adalah ia merupakan sifat yang teramat buruk karena tiadalah baginya menghargai apa-apa yang didapati maupun dimiliki orang lain, sekalian manusia disekitarnya adalah rendah karena ketinggian hatinya.

3. Taraffu (Suka Menonjolkan Diri)
inilah suatu penyakit hati yang senantiasa baginya berupaya agar dikenal banyak orang dengan segala daya dan upayanya yang buta, sedang hatinya busuk dan tiada pula baginya kebaikan atas segala apa-apa yang ia kerjakan.

4. Terlena Dengan Hawa Nafsu
Tiadalah ia pernah merasa puas dalam mengejar dunianya, dan ia senantiasa berharap lagi berupaya agar beroleh lebih dan lebih atas sekalian barang kehendaknya di muka bumi.
ALLAH Tabaraka wa Ta’ala Berfirman :
وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. Shaad : 26

5. Riya
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاء النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْداً لاَّ يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُواْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
Hai orang-orang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan sipenerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.  Al-Baqarah : 264.

6. Dan lain sebagainya
Cara Mengobati Penyakit Hati
Jika ada penyakit maka tentulah ada obatnya, sedang obat penyembuh dari sekalian penyakit ini tiadalah kamu hendak bersusah payah karenanya. Melainkan telah disampaikan oleh cak Nun dalam syairnya :
Obat hati ada lima perkaranya
Yang pertama baca Quran dan maknanya
Yang kedua sholat malam dirikanlah
Yang ketiga berkumpullah dengan orang sholeh
Yang keempat perbanyaklah berpuasa
Yang kelima dzikir malam perpanjanglah
Maka wahai hamba-hamba yang dirahmati ALLAH, maukah engkau menjadi salah seorang Ahli Syurga ALLAH..? Niscaya hendaklah kamu mensyucikan hatimu dari sekalian penyakit itu dan obatilah dengan semakin mendekatkan diri kepada ALLAH Subhana wa Ta’ala dan peliharah sifat – sifat yang mulia lagi terpuji yaitu sifat – sifat laki-laki yang shaleh lagi shalehah, niscaya yang sedemikian itu telah menghampirkan dirimu ke syurga. Insha ALLAH.